Adaptasi
Tanggal 13 Februari 2017, adalah hari pertama kali aku menginjakkan kaki ku di Batam. Sekitar pukul 15.00 WIB pesawat yang mengantarkanku dan suamiku landing di bandara Hang Nadim Batam. Ketika keluar dari pesawat aku masih merasa shock tiba di Batam karena saat berangkat ke Batam aku harus melalui drama dalam tangisan karena perpisahan antara aku, orang tua, kakak-kakak, kakak ipar dan dua keponakanku yang semuanya menangis ketika aku akan masuk ke taksi yang akan membawa kami ke bandara. Rasanya masih berat meninggalkan rumah yang telah menjadi saksi dari aku kecil sampai aku dewasa ini. Namun hidup memang harus terus berjalan, sekarang aku sudah bersuami, dan mau tidak mau harus mengikuti kemana suami ku pergi.
Pukul 12.00 WIB aku mulai memasuki pesawat. Penerbangan kali ini adalah kali pertama aku naik pesawat. Rasanya takut, senang, dan sedih bercampur jadi satu. Tapi aku berusaha untuk tetap tenang agar tidak mabok ketika di dalam pesawat, karena aku biasanya memang mabok perjalanan. Dan karena ini pertama kali makanya aku sangat khawatir dengan keadaanku apalagi aku masih merasa shock karena harus pergi meninggalkan rumah. Saat pesawat sudah mulai bergerak dan take off aku berusha untuk menikmati momen-momen ini dan berusaha mengalihkan pikiran dari rasa mabok. Saat di udara aku sudah mulai menikmati pemandangan yang ada, pikiranku sudah mulai teralihkan. Namun di tengah-tengah penerbangan, ada announcement bahwa pesawat akan memasuki cuaca buruk. Saat itu aku sudah merasa panik dan takut karena ini memang pengalaman pertamaku. Bayangan-bayangan ketakutan mulai menghantuiku, dan aku menoleh ke arah suamiku, kulihat dia malah tertidur nyenyak di sampingku. Haduuuhh mau bangunin juga ga enak tapi aku juga takut 😖 .Terasa sekali pesawat seperti bergoyang-goyang dan bergetar. Akhirnya aku putuskan untuk diam dan berdoa semoga semua akan baik-baik saja. Untungnya semua itu tidak berlangsung lama dan akhirnya penerbangan sudah kembali normal seperti biasa.
Sekitar pukul 15.30 WIB kami sampai di rumah. Aku mengamati sekeliling rumah kami. Kesan pertamaku, rumah ini sungguh berantakan 😅 banyak tanaman-tanaman di halaman rumah, berbagai jenis tanaman seperti buah naga, sirih merah, anggur, cabai, sereh, cherry, pandan dan masih ada beberapa tanaman yang entahlah aku tidak tahu namanya, hanya saja kurang dirawat dan penataannya kurang rapi saja. Ketika aku memasuki rumah, aku langsung menuju kamar kami. Melihat sekeliling kamar terdapat ranjang dengan ukuran king siza, almari dan meja rias. Ternyata suamiku benar-benar mempersiapkan kedatanganku 😊 . Setelah melihat sekeliling aku langsung membongkar koper dan kardus-kardus yang aku pakai untuk membawa baju-baju yang aku bawa dari rumah.
Sekitar setengah jam menata baju, aku pun mulai merasa lapar. Iya aku baru ingat aku memang belum makan sejak tadi aku berangkat ke bandara sampai tiba di rumah. Selepas Isya, sekitar pukul 19.30 WIB, akhirnya aku bertemu juga dengan yang namanya nasi. Menu malam ini adalah nasi padang. Ya karena baru hari pertama dan tidak sempat masak maka makan malam hari ini cukup sebungkus nasi padang buat berdua. Ternyata nasi padang disini porsinya luar biasa buanyaaakkkk 😁 . Sampai-sampai dimakan berdua pun sama-sama kenyang. Bener-bener superrr 😝 . Masalah rasa sih enak, cuma ya itu porsinya luar biasaaahhh hehehe...
Akhirnya aku menutup malam pertamaku di Batam ini dengan penuh rasa lelah. Ingin cepet-cepet ketemu bantal dan melelapkan mata ini ke alam mimpi. Dan berharap esok akan lebih indah dari hari ini 😊 .
Komentar
Posting Komentar